Karakteristik masa remaja dapat dilihat dari tiga segi,
yakni konsep masa remaja, keunikan para remaja, dan kebutuhan para remaja. Masa
remaja merupakan masa antara permulaan pubertas dan kedewasaan yang ditandai
oleh tekanan dan ketegangan, sifat yang lebih sensitive, pertentangan
nilai-nilai dan harapan-harapan, dan tugas-tugas perkembangan yang khusus.
Keunikan masa remaja bukan pada keremajaannya, melainkan
pada individualitasnya yang berbeda-beda dalam berbagai aspek. Para remaja
memiliki kebutuhan umum manusia, kebutuhan akan identitas, kebutuhan akan
bantuan orang dewasa yang mengerti keadaan mereka, misalnya membuat keputusan
sendiri, tetapi juga membutuhkan bimbingan orang dewasa, bebas dari dominasi
orang dewasa, dan sebagainya.
Remaja memiliki banyak potensi, dan karenanya pengukurannya
sebaiknya menggunakan bermacam-macam tes. Kemudahan belajar bagi para remaja
dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut:
keseimbangan antara pembatasan dan kebebasan.
memeperlakukan mereka sebagai pribadi.
mengakui suara dan pilihan mereka.
mengakui mereka oleh kelompok mereka.
mengenal inteligensi dan gaya belajar.
memepercayai mereka dan memberikan semangat.
memeahami diri dan kebudayaan remaja.
mengurangi penggunaan angka-angka.
guru bertindak sebagai model serta menerima tantangan dan
beban atas dirinya.
Konsep remaja defiant mirip dengan kenakalan, tetapi bukan
kenakalan. Ia adalah sifat yang tidak menyenangkan. Perilaku ini disebabkan
oleh rasa bimbang dan bingung, merupakan antagonism terhadap sikap orang dewasa
yang mereaksi dengan perasaan, bukan dengan pemikiran. Guru perlu mengetahui
motivasi dan perilaku para remaja dan berusaha menyusun perencanaan dan usaha
berdasarkan preposisi-preposisi tertentu.
