Kebutuhan Dasar Remaja


Monday, August 21, 2017

ADVERTISEMENT
Kebutuhan dasar remaja
Kebutuhan umum manusia
Bagi anak-anak, orang dewasa, maupun para remaja merasakan kebutuhan untuk mencintai dan dicintai, ingin memiliki pengalaman-pengalaman baru, ingin memperoleh pengenalan atau pengakuan, ingin menjadi seorang yang berdiri sendiri, dan ingin memuaskan kebutuhan-kebutuhan jasmaniyah.
Pada masa remaja beberapa kebutuhan ini lebih intensif. Para remaja membutuhkan pengalaman-pengalaman baru. Pada masa kanak-kanak, pengalaman baru ini diperoleh dalam keluarga atau dari tetangga. Sewaktu mereka meningkat menjadi remaja, mereka mencari pengalaman baru di luar rumah dan tetangga. Mereka masih membutuhkan pengakuan dari orang tua dan tetangganya, tetapi kebutuhan untuk diakui oleh teman sebayanya lebih kuat pengaruhnya.
Kebutuhan akan identitas
Identitas merupakan kebutuhan yang sangat besar pada para remaja. Mereka ingin memiliki sesuatu, ingin berbeda, ingin dikenal, dan ingin merasakan kehahadirannya. Banyak perasaan tidak berharga yang dirasakan para remaja dapat dihindarkan dengan cara memberi mereka tanggung jawab tertentu sehingga mereka merasa dirinya penting.
Perbaikan kurikulum dengan memperhatikan perbedaan-perbedaan latar belakang mereka, perbedaan kemampuan, dan perbedaan ambisi para remaja akan banyak menolong dalam memenuhi kebutuhan akan identitas ini. Pemenuhan kebutuhan akan identitas para remaja ini menuntut adanya koordinasi antara rumah, sekolah, dan masyarakat. Partisipasi para remaja dalam kegiatan-kegiatan social, dalam industry, serta pemberian penyuluhan kepada mereka akan sangat menolong.
Kebutuhan akan bantuan orang dewasa
Pada suatu saat para remaja ingin mempertahankan haknya untuk bertindak berdasarkan keputusannya sendiri tanpa campur tangan orang dewasa. Pada saat lain mereka membutuhkan nasihat serta bimbingan dan penyuluhan orang dewasa. Beberapa orang tua ada yang sabar dan cukup mengerti terhadap sikap remaja yang tidak konsisten ini. Para guru akan berusaha untuk menghindari sikap dogmatism dan otoriter dalam menghadapi para remaja andaikata mereka menyadari bahwa sikap yang tidak konsisten ini adalah suatu aspek yang wajar dari mereka yang sedang menuju kematangan.
Satu hal yang terus-menerus didambakan oleh para remaja adalah bebas dari dominasi orang dewasa, terutama dominasi orang tua. Karena orang dewasa lain yang dikenal mereka baik dan banyak berhubungan adalah guru, mereka akan berpaling dari dominasi orang tuanya. Namun, apabila guru yang dianggapnya sebagai pengganti orang tua itu juga masih bersikap otoriter, mereka akan mengejeknya. Sebaliknya, andaikata guru mau mendengar suara mereka, memperhatikan pikiran dan pandangan mereka, mengajak mereka berbicara dan menganggap mereka sebagai teman bekerja, pra remaja akan memperhatikan pandangan-pandangan orang dewasa.
Otonomi adalah hal yang sangat penting bagi para remaja seperti halnya bagi orang dewasa. Dalam dunia pendidikan, program-program bimbingan, perbaikan kurikulum, dan sebagainya banyak mengalami kegagalan bukan karena adanya kekeliruan, melainkan karena hal-hal itu didesakkan kepada para remaja.
Kemampuan untuk mengarahkan diri secara bijaksana tumbuh melalui praktik. Hendaknya disadari benar bahwa keputusan-keputusan para remaja tidak selalu harus sesuai dengan pandangan orang dewasa.

Orang dewasa dapat membantu para remaja dengan baik, dengan cara memahami sumber-sumber yang menyebabkan kekacauan pada mereka. Misalnya dengan jalan mengajak mereka berbicara bukan memberi khotbah tentang perilaku serta konsekuensi-konsekuensinya dalam jangka panjang. Coba beri mereka kasih sayang yang bersumber dari pengertian, dan bantulah mereka dalam menetapkan tujuan-tujuan yang berhubungan dengan pekerjaan mereka.



Ayo, Pasang Iklan Gratis 6 Bulan