Apakah Sunat Melanggar HAM?


Tuesday, August 21, 2018

ADVERTISEMENT
Intaction, sebuah kelompok advokasi di New York memprotes sunat terhadap anak laki-laki, karena menilainya sebagai pelanggaran hak asasi manusia. Bagaimana mungkin?

''Setiap individu memiliki hak mutlak untuk tubuh yang utuh,'' demikian pernyataan Intaction di webnya. Bagaimana dengan operasi plastik? Dan orang yang cacat yang punya telinga lebih?

''Hanya orang dewasa dengan usia mayoritas yang dapat menyetujui modifikasi tubuh yang tidak perlu dan permanen.” apakah ham hanya untuk orang dewasa saja? Ternyata tidak, kan?

Sunat adalah salah satu operasi paling umum di Amerika. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) sekitar 76 hingga 92 persen pria di AS telah disunat.

Alasan untuk melakukan prosedur ini beragam, termasuk kesehatan dan kebersihan dan karena tradisi budaya dan agama.

Menurut Pusat Pengendalian Penyakit (CDC), pria yang disunat cenderung tidak tertular HIV, herpes, dan human papillomavirus (HPV) dari seks. Sunat juga dikaitkan dengan penurunan risiko kanker tertentu.

Namun, Intaction memandang praktik itu sebanding dengan sunat pada perempuan atau female genital mutilation (FGM)  yang ilegal di Amerika Serikat.

Intaction dibentuk pada tahun 2010, dan dipelopori oleh Anthony Losquadro. Pemikirannya tentang efek buruk sunat muncul setelah dia membandingkan penisnya sendiri dengan patung Renaissance di Florence, Italia.

Ini jelas adalah sebuah penolakan dari egoisme pribadi. Padahal, ham menurut kami adalah hak setiap orang yang tidak melanggar hak orang lain untuk melakukan sesuatu. Jika ia menolak sunat maka ia pun melanggar HAM begitu juga sebaliknya. Kemudian titik temunya itu dimana, karena dalam masalah ini antara pro sunat dan nonpro sunat bertentangan?
Titik temunya adalah;

Pertama harus kita buka terlebih dahulu tentang akal sehat kita terhadap sunat dan tidak sunat. Apakah ada efek buruknya jika sunat? Apakah ada efek buruknya jika tidak sunat?
Apakah ada efek baiknya jika tidak sunat? Apakah ada efek buruknya jika sunat?
Pertanyaan ini akan muncul dan harus di tuntaskan sampai ke akar permasalahan tentang sunat dan tidak sunat.

Menurut Pusat Pengendalian Penyakit (CDC), pria yang disunat cenderung tidak tertular HIV, herpes, dan human papillomavirus (HPV) dari seks. Sunat juga dikaitkan dengan penurunan risiko kanker tertentu.

Nah, penjelasan ini kan sudah jelas. Maksud kami jelas sudah bisa dijadikan rujukan bahwa sunat itu baik dan punya efek positif tentang kesehatan. Dan sama sekali tidak melanggar hukum atau ham.

Jika dinilai sunat melanggar HAM dengan dalih mengubah penampilan si Fulan menjadi tidak punya tutup kepala, apakah operasi plastik tidak melanggar ham? Tentu operasi plastik menjadi sesuatu yang melanggar ham jika disamakan dengan sunat, alasannya karena merubah yang asli menjadi palsu. Akan tetapi, yang sebenarnya terjadi, sunat itu tidak merubah bentuk seperti layaknya operasi plastik yang merubah penampilan buruk menjadi indah ( penipuan massal) tapi mengurangi yang lebih. Itu saja.

Kemudian perbedaan antara merubah dan mengurangi yang lebih itu apa?

Sudah jelas. Bahwa merubah itu adalah menjadikan sesuatu menjadi berubah. Contohnya seperti selembar kertas. Kita bisa membuat berbagai macam bentuk bunga dengan kertas tersebut. Contoh lain operasi plastik.

Jika mengurangi berarti yang asalnya banyak berubah menjadi sedikit. Contohnya seperti nasi di piring yang kita makan. Contoh lain seperti sunat, karena mengurangi si Fulan yang asalnya punya tutup kepala menjadi tidak punya tutup kepala. Alasannya karena tutup kepala itu sumber sampah dan penyakit. Jika tidak dihilangkan maka ia akan memberikan dampak negatif terhadap pemiliknya .

Mungkin, asumsi mereka yang nonpro sunat adalah bisa sehat lantaran melakukan sex secara rutin. Dan itu sekaligus bisa membersihkan kotoran yang menempel pada si fulan. Tapi, apakah kita mengajari sex terhadap anak kecil yang belum layak atau kita mengajari sex setiap minggu terhadap orang yang belum menikah. Jika ia, maka kita sudah melanggar ham itu sendiri. Karena mengajak seseorang untuk berbuat buruk, membuat mereka egois, acuh tak acuh terhadap lingkungan sekitar.



Ayo, Pasang Iklan Gratis 6 Bulan