Solusi Permasalahan Didaerah Terpencil


Friday, September 1, 2017

ADVERTISEMENT
Masalah dana dari pemerintah yang tidak datang

wujud fisik dari dana BOS tidak ada seperti pada kenyataannya pada sekolah-sekolah di daerah terpencil. Hal ini terjadi biasanya disebabkan oleh masalah-masalah klasik seperti
hambatan pada transportasi dan komunikasi.
Selain itu hambatan dari manusianya sendiri sering menjadi salah satu alasan pendistribusian dana BOS yang tidak tersalurkan. Hambatan manusia ini dapat berupa KKN (Korupsi Kolusi dan Nepotisme) yang dilakukan oleh aparat-aparat yang bertugas dalam pendistribusian dana BOS sehingga tidak tersampaikan kepada sekolah-sekolah di daerah teroencil sebagaimana mestinya.
Masalah inilah yang sebenarnya sulit dihindari bila dibandingkan dengan masalah transportasi dan komunikasi, mengingat budaya korupsi masih menggerogoti mental bangsa Indonesia di berbagai bidang.

masalah kualitas guru.

Tuntutan mengajar seorang guru di daerah terpencil lebih berat bila dibandingkan tuntutan guru yang mengajar di daerah perkotaan. Hambatan ini dipicu oleh masalah minimnya sarana dan prasarana penunjang proses pembelajaran di daerah terpencil. Sehingga seringkali seorang guru di daerah terpencil memutar otak untuk memenuhi hal tersebut. Apalagi bobot materi yang harus diajarkan harus sesusai dengan yang telah ditetapkan oleh pemerintah, sejak diberlakukannya UAN (Ujian Akhir Nasional) sebagai standar kelulusan bagi siswa-siswi sekolah menengah. Hal ini tentunya menambah beban mental bagi guru di pedalaman, karena selain harus memikirkan hidupnya sebagai seorang individu di daerah terpencil, seorang guru di daerah terpencil juga harus memikirkan tanggungjawabnya sebagai seorang guru. Namun sayangnya perhatian pemerintah kepada para guru di daerah  daerah terpencil kurang. Beban yang ditanggung oleh seorang guru di daerah terpencil tidak sebanding dengan imbalan yang didapatkan.

Masalah Perekrutan Guru

        Selain kurang diperhatikannya nasib guru di daerah terpencil, sistem perekrutan guru di daerah terpencil juga kurang baik. Biasanya guru yang terdapat di daerah terpencil bukanlah seseorang yang ahli di bidangnya. Seringkali guru di daerah pedalaman adalah seseorang dengan ilmu dan kemampuan mengajar yang seadanya. Hal ini biasanya disebabkan karena guru yang direkomendasikan untuk mengajar hanya lulusan sekolah menengah saja, sehingga proses pembelajaran tidak berjalan maksimum.

Masalah keadaan lingkungan dan kondisi masyarakat

Di daerah terpencil hal ini juga mempengaruhi berlangsungnya proses pendidikan di daerah terpencil. Di daerah terpencil biasanya belum banyak adanya pembangunan seperti di daerah perkotaan, yaitu pembangunan jalan, jembatan dan lain sebagainya. Hal ini menghambat perjalanan siswa dan guru yang akan pergi dan pulang sekolah. Seorang siswa atau pendidik yang kurang sadar akan pentingnya pendidikan lama kelamaan akan menyerah dengan kondisi ini, dan terjadilah putus sekolah.

kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan masih kurang.

Di daerah terpencil masalah ini masih banyak terjadi. Padahal kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan adalah pondasi awal yang dibutuhkan untuk membangun pendidikan dan pembangunan di daerah tersebut. Kebanyakan dari mereka lebih memilih menginfestasikan hartanya untuk hal-hal yang menurut mereka lebih berguna bila dibandingkan dengan pendidikan. Selain itu, terkadang mereka lebih rela menikahkan anak-anak mereka di usia muda dibanding menyekolahkan mereka, karena sekolah bagi sebagian dari mereka adalah sesuatu yang hanya akan memperparah kemiskinan mereka.

      Berbagai dampak dari masalah muncul seiring dengan memanasnya masalah pendidikan yang dialami oleh daerah terpencil. Dampak dari masalah-masalah tersebut antara lain:

a. kemajuan mutu pendidikan di suatu daerah terpencil akan terhambat.

b. Mutu pendidikan di daerah terpencil tidak akan pernah sama dengan mutu pendidikan di daerah perkotaan selama masalah-masalah pendidikan di daerah terpencil belum dapat teratasi.
 
c. masalah-masalah tersebut juga menyebabkan tertinggalnya pembangunan suatu daerah dengan daerah lainnya.

            Masalah-masalah pendidikan di daerah terpencil tidak baik bila diabaikan begitu saja. Dalam hal ini pemerintah seharusnya mempunyai langkah-langkah konkret untuk mengatasinya. Langkah-langkah tersebut bisa berwujud perhatian yang lebih dari pemerintah dan masyarakat, maupun pengawasan yang lebih intensif terhadap pendidikan di daerah terpencil. Wujud perhatian yang bisa diberikan oleh pemerintah kepada sekolah-sekolah di daerah terpencil adalah

1. meningkatkan sarana dan prasarana yang masih minim,

2. memperbaiki kualitas guru dengan memberikan support materi dan motivasi secara personal. Hal ini bisa dilakukan dengan penaikan gaji guru di daerah terpencil, serta seringnya diadakan pertukaran guru antar daerah agar guru di daerah terpencil dapat termotivasi semangatnya.
 
3. Selain itu, perlu dilakukan pengawasan terhadap berbagai jenis bantuan yang akan digunakan untuk memperbaiki sarana dan prasarana, kualitas guru dan penunjang pendidikan lainnya. Hal ini bisa direalisasikan dengan semangat otonomi daerah, sehingga pengawasan pemerintah terhadap pendidikan di daerah-daerah terpencil lebih optimal.

      Oleh karena itu, tidak hanya pemerintah yang harus berperan dalam memajukan pendidikan di daerah terpencil, namun peran serta dan kesadaran masyarakat akan pentingnya pendidikan dalam suatu kehidupan juga menjadi peran penting dalam memajukan pendidikan dan selanjutnya pembangunan di suatu daerah, terutama daerah terpencil.





Ayo, Pasang Iklan Gratis 6 Bulan